Steve D. Anggara

Manusia

In Serba-serbi on April 8, 2011 at 6:14 pm

Ketika dulu pertama kali manusia lahir, mungkin bukanlah adam yang pertama kali berada di bumi, mungkin saja manusia itu ada sejak menyadari bahwa manusia adalah seorang manusia yang berbeda dengan mahluk lain Sejarah manusia seharusnya dimulai sejak kapan kata “manusia” itu muncul. dan menyadari bahwa manusia memiliki sesuatu yang berbeda. menyikapi teori evolusi darwin yang menyatakan bahwa mahluk hidup berevolusi untuk beradaptasi agar dapat terus melangsungkan hidup.

tapi jika memang darwin benar, mengapa manusia adalah mahluk yang memonopoli penggunaan otak yang lebih dan jauh dari pada mahluk lain. Manusia adalah satu-satunya mahluk yang memiliki akal, budi pekerti, seni dan cinta kasih. seharusnya ada hewan yang setidaknya memiliki setengah kepintaran manusia, tapi nyatanya tidak ada, seperti dunia ini memang sudah apa adanya.

Apakah se ekor hewan tidak memiliki cinta kasih padahal mereka juga memiliki pasangan. jawabanya adalah “YA” manusia adalah satu-satunya mahluk yang melakukan sex untuk kesenangan tidak selalu bertujuan untuk memiliki keturunan. Sebenarnya jika ditarik garis merah antara hewan dengan manusia, keduanya sama-sama memiliki perilaku yang dipengaruhi oleh sebuah insentif atau memikirkan cost dan benefit dari suatu tindakan yang akan dilakukan. tapi bedanya hewan hanya berpikir untuk berkembang biak, makan, minum dan terus hidup. namun manusia memiliki sebuah konsep berpikir yang berbeda.

Menurut Abraham Maslow seorang psikolog terkenal dari america yang terkenal dengan Hierarchy of Needs menyebutkan bahwa manusia memiliki lima kebutuhan dasar:

1. Kebutuhan fisiologis/ dasar
2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan untuk dihargai
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri

manusia tidak ada bedanya dengan hewan dengan kebutuhan fisiologis dasar yaitu makan minum, karena sebagai mahluk hidup kodratnya adalah tumbuh dan berkembang. ketika misal kelaparan, manusia akan menjadi hewan yang tidak buas dan tidak memperdulikan yang lainnya.

Pada kebutuhan yang kedua hewan juga memiliki keinginan untuk rasa aman dan tentram, dalam artian mereka cenderung bergerombol untuk saling melindungi diri dari predator. namun mulai kebutuhan ketiga hingga manusia menjadi aktor utama dan satu-satunya yang memiliki kebutuhan tersebut. rasa untuk dicintai, dihargai dan aktualisasi diri timbul setelah makan, dan keamanan terpenuhi.

tapi jika memang manusia memiliki akal, dan jika berasumsi akal selalu mengarah kepada kebaikan seharusnya manusia selalu damai dan tidak berkonflik. namun dalam sejarah kehidupan manusia selalu diwarnai oleh konflik, saling membunuh, berperang dan berperilaku kejam. Apakah ada yang salah dengan akal manusia.

saya berfikir jika memang manusia itu adalah hewan yang berevolusi tapi mengapa tidak ada hewan yang mirip dengan manusia. ya setidaknya mereka gagal dalam ber evolusi secara bentuk tubuh tapi memiliki kualitas otak. atau mengapa tidak ada burung yang berotak besar sehingga dapat berpikir selayaknya manusia. atau jika tidak bisa seperti manusia, ya setengah manusia juga tidak apa-apa. tapi saya mencari ke seluruh pelosok tidak ada hewan yang mirip manusia. ya hewan tetaplah hewan, tanpa seni, tanpa perasaaan. yang hewan tahu adalah makan, buang air, dan kawin.

jika memang semua orang didunia ini adalah keturunan kera, berarti ada manusia yang lebih mirip ke kera dari pada manusia. tapi setelah saya mencari bahkan orang negro pun yang sering dikaitkan dengan kera. mempunyai otak yang sama dengan orang kulit putih yang merasa memiliki ras yang lebih unggul.

saya bertanya kapan kiranya manusia menyadari bahwa mereka manusia yang berbeda dengan hewan. dan tidak ada satupun hewan yang mirip manusia. bahkan kera sekalipun yang secara anatomi mirip manusia tapi otaknya tidak bisa seperti manusia.

Leave a comment